
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengaitkan lonjakan inflasi di atas target 2% dengan tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump. Dalam konferensi pers usai rapat FOMC, Powell menjelaskan bahwa sebagian besar "kelebihan" inflasi saat ini bukan berasal dari permintaan yang terlalu panas, tetapi dari kenaikan harga barang impor karena bea masuk yang lebih tinggi. Bank sentral melihat efek tarif ini lebih sebagai lonjakan harga satu kali, bukan tekanan inflasi yang terus-menerus, meski dampaknya masih terasa di data sekarang.
Powell menegaskan bahwa jika faktor tarif dikeluarkan, inflasi inti sebenarnya sudah mendekati kisaran "low 2%", alias tidak terlalu jauh dari target The Fed. Artinya, di luar dampak kebijakan perdagangan, kondisi harga di ekonomi AS sebenarnya mulai lebih terkendali. Namun, selama tarif masih berlaku dan berpotensi diperluas, tekanan harga dari sisi biaya impor tetap menjadi risiko yang harus dipantau, baik untuk konsumen maupun pelaku usaha.
Di sisi lain, The Fed baru saja memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,50%“3,75%, pemotongan ketiga tahun ini. Namun proyeksi terbaru menunjukkan bank sentral hanya melihat satu kali pemangkasan lagi pada 2026 dan memberi sinyal jeda lebih panjang setelahnya. Kombinasi suku bunga yang mulai turun, inflasi yang masih di atas target, dan beban harga dari tarif Trump membuat arah ekonomi AS ke depan bergantung pada bagaimana konflik antara kebijakan moneter dan kebijakan perdagangan ini akan diselesaikan.(Cay)
Sumber: Newsmaker.id
Presiden Bank Federal Reserve Cleveland, Beth Hammack, mengatakan ia tidak melihat perlunya mengubah suku bunga AS selama beberapa bulan ke depan setelah bank sentral memangkas biaya pinjaman pada tig...
Bank Sentral Jepang (BOJ) resmi menaikkan suku bunga pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tiga dekade. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya BOJ mengakhiri era panjang kebijakan moneter ul...
Bank Sentral Jepang (BOJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tiga dekade, dari 0,5% menjadi 0,75%, sekaligus memberi sinyal kesiapan untuk kenaikan lebih l...
Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Austin Goolsbee, mengatakan pada hari Kamis bahwa data inflasi terbaru "baik" dan dapat membuka jalan bagi penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan jika ...
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Rabu bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat prospek saat ini, menurut Reuters. Poin-poin penting: "Pasar kerja sangat...
S&P 500 Naik di Awal Pekan yang Dipersingkat karena Liburan, Dipimpin oleh Saham Teknologi Indeks S&P 500 naik pada hari Senin (22/12), didorong oleh kenaikan saham teknologi, untuk memulai pekan liburan yang dipersingkat. Indeks pasar...
Emas (XAU/USD) melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Senin, karena meningkatnya ketegangan geopolitik meningkatkan permintaan aset safe-haven. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan sekitar $4.413, naik sekitar 1,70% pada hari itu,...
Dolar AS sedikit melemah pada hari Senin setelah mencatat beberapa penguatan minggu lalu, sementara ancaman intervensi pemerintah membantu yen Jepang pulih sedikit dari kerugian baru-baru ini. Pasar regional menunjukkan sedikit reaksi terhadap...
Saham AS ditutup jauh lebih tinggi pada hari Jumat yang penuh gejolak, dengan S&P 500 naik 0,9%, Nasdaq 100 naik 1,4%, dan Dow Jones bertambah...
Saham-saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, dengan STOXX 50 naik 0,6% dan STOXX 600 naik 0,4% ke rekor baru, didorong oleh ekspektasi...
Presiden Bank Federal Reserve Cleveland, Beth Hammack, mengatakan ia tidak melihat perlunya mengubah suku bunga AS selama beberapa bulan ke depan...
Saham-saham Asia dibuka menguat, mengikuti kenaikan saham AS pada Jumat yang membuat harapan rally akhir tahun makin besar. Banyak investor mulai...